Kamis, 28 Mei 2015

RPP Mengajar Sekolah Minggu



PENTINGNYA BERSIKAP JUJUR
(LUKAS 19: 1-10  “KISAH TENTANG ZAKHEUS”)













KELAS 4A
KELOMPOK KATOLIK 1
1.      AGUSTINUS NUGRAHANTO                                         (131134097)
2.      DESTI LISTYANINGSIH                                                  (131134186)
3.      ROSALIANAN WAHYU SETIANI DEWI                      (131134189)
4.      ANGELA RISMA VIANI                                                   (131134193)



PENDAHULUAN
            Berdasarkan wawancara kelompok kepada Ibu Erni Sulastri, guru agama di SD Negeri Magersari 1 Magelang. Beliau menegaskan tentang pentingnya menanamkan sikap jujur kepada anak-anak. Kejujuran adalah mengatakan dan memberikan informasi yang sebenarnya atau sesuai dengan kenyataan (Warsini : 2013). Bersikap jujur misalnya tidak berbohong, tidak mengambil milik orang lain.
            Itu sebabnya kelompok kami tertarik untuk mengajarkan nilai kejujuran tersebut kepada anak-anak di sekolah minggu. Inspirasi diambil dari Lukas 19 : 1 - 10, yang menceritakan tentang seorang pria yang bernama Zakheus, badannya kecil dan pendek. Ia adalah seorang pemungut cukai yang kaya raya, tetapi ia dibenci oleh banyak orang karena ia mengambil hak milik orang lain untuk kepentingan pribadinya, sehingga membuat orang lain menderita. Namun ketika ia bertemu dengan Yesus, ia merasa bahwa tatapan Yesus sama sekali tidak menunjukkan jika Yesus membenci dirinya. Hidupnya berubah menjadi orang yang baik setelah ia bertemu dengan Yesus. Zakheus berjanji memberikan setengah hartanya kepada orang miskin serta apapun yang diperasnya dari orang lain dikembalikan empat kali lipat dan saat itu pula ia memperoleh keselamatan.

TUJUAN
1.      Anak mampu menjelaskan arti bersikap jujur.
2.      Anak dapat memberikan tiga contoh bersikap jujur.
3.      Anak mampu menjelaskan pentingnya bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang termuat dalam Lukas 19 : 1 – 10.

PROSES
1.      Doa Pembukaan
-          Dalam nama Bapa dalam nama Putera dan demi Roh Kudus. Amin
Allah kami yang Maha Bijaksana
Sebentar lagi, kami akan mendengar bimbingan dan petunjuk dari kakak-kakak pendamping.
Kami mohon, kiranya dengan bantuan rahmat-Mu
semua yang akan kami dengar dan kami lihat, dapat kami simpan di dalam hati dan pikiran kami.
Berikanlah kami semangat yang tetap bernyala-nyala
agar kami dapat mengikuti pelajaran ini
sampai selesai dengan penuh perhatian. Amin
Dalam nama Bapa dalam nama Putera dan demi Roh Kudus. Amin

2.      Menyanyikan Lagu
Hati-Hati
Bait 1
Hati-hati gunakan mulutmu
Selalu berkata sebenarnya
Jika ya katakan iya
Jika tidak katakan tidak
Hidupmu akan tenang dan damai
Bait 2
Hati-hati gunakan tanganmu
Jangan ambil yang bukan milikmu
Jika kau ambil
Yang bukan milikmu
Semua orang akan membencimu

3.        Pendalaman Lagu
a.       Apa pesan lagu di bait pertama?
(Pentingnya berkata benar)
b.      Apa pesan lagu di bait dua?
(Pentingnya tidak mencuri)
c.       Perilaku berkata benar dan tidak mencuri termasuk dalam sikap apa?
( Jujur)
d.      Apakah kalian tahu siapa tokoh cerita dari injil tentang seorang pemungut cukai yang berlaku tidak jujur dan dibenci orang lain?
(Zakheus)

4.      Menceritakan kisah tentang Zakheus (Lukas 19: 1-10)
a.       Bacaan Kitab Suci
Lukas 19: 1-10
                1Yesus masuk ke Kota Yerikho dan berjalan terus memasuki kota itu. 2Di situ ada seorang pemungut cukai dan ia seorang yang kaya. 3Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 4Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 5Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” 6Lalu Zakheus segera turun  dan menerima Yesus dengan sukacita. 7Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” 8Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” 9Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 10Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

b.      Bermain peran berdasarkan kisah Zakheus dalam kitab suci
Drama singkat tentang Zakheus

c.       Pendalaman (Tanya jawab)
-          Siapa sajakah tokoh yang ada dalam drama tersebut?
      (Yesus, Zakheus, dan orang-orang di Yerikho)
-          Siapakah Zakheus itu?
      (Seorang pemungut cukai)
-          Apa yang dilakukan Zakheus untuk dapat melihat Yesus?
      (Naik ke pohon ara)
-          Apa reaksi Yesus ketika melihat Zakheus?
      (Menyuruh Zakheus untuk turun dari pohon)

d.      Pesan Kitab Suci
            Lukas 19: 1-10 mengisahkan tentang seorang kepala pemungut pajak yang bernama Zakheus, yang sangat dibenci oleh orang banyak. Ia adalah koruptor, dan penghianat bangsa, karena dia menarik uang lebih daripada yang seharusnya, dan dia bekerja pada pemerintah Roma, yang pada waktu itu menjajah bangsa Yahudi. Semua orang tidak mau berteman dengannya, walaupun ia sangat kaya. Orang-orang memandang dia sebagai seorang pendosa yang harus dijauhi. Namun setelah mengalami kasih dari Tuhan ia mengalami pertobatan, ia mau memperbaiki hidup, dan membagi kasih kepada orang lain, termasuk orang-orang yang pernah dia rugikan.
Dari kisah tersebut seharusnya kita menyadari bahwa pentingnya bersikap jujur. Apabila kita tidak jujur, pasti banyak orang yang tidak percaya lagi dengan kita, mereka akan membenci kita dan menjauhi kita. Kemudian apabila kita bertindak jujur, pasti banyak orang yang menyukai kita, dan dekat dengan kita. Dari situ hendaknya kita selalu bertindak jujur dalam situasi apapun, karena kejujuran akan mengahasilkan sesuatu yang baik dalam hidup kita.

5.      Aktivitas
-          Game : kertas berantai. ( hubungan antara kejujuran dan kepercayaan )
      Secara berkelompok anak diajak untuk duduk melingkar. Setiap kelompok akan diberi satu kertas, satu spidol dan satu tipe x. Setelah itu salah satu anak disetiap kelompok membuat satu coretan dikertas yang sudah disediakan dengan spidol. Kemudian anak tersebut memberikan kertas dan spidol itu kepada teman yang berada disamping kirinya. Anak tersebut menambahkan satu coretan yang telah dibuat oleh temannya dan begitu seterusnya sampai semua anggota kelompok membuat coretan. Setelah kertas dan spidol berada di tangan anak yang pertama kali membuat coretan, maka salah satu anak menghapus coretan tersebut dengan tipe x. Kemudian apabila sudah selasai anak diajak untuk melihat kertas tersebut dan melihat apa yang terjadi dengan coreran tersebut. Lalu merekflesikan permainan tersebut secara bersama.



6.      Doa Penutup
Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin
Tuhan Yesus, aku berterima kasih, melalui sabda-Mu, tentang Zakheus, Engkau mengingatkan aku, bahwa Engkau adalah Allah yang berbelas kasih. Tuhan bantu aku untuk menyadari, seringkali aku berusaha untuk menjadi murid-Mu yang baik, namun aku seringkali gagal, karena segala kelemahan-kelemahanku. Bantu aku, ya Yesus, agar aku dapat menyadari semua dosa-dosaku dan memutuskan untuk bertobat atas semua dosa-dosaku. Terimakasih Yesus, Engkau sudah wafat di kayu salib untuk menebus dosaku, dan biarlah hatiku senantiasa diisi dengan puji-pujian karena keselamatan yang Engkau berikan. Di dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin

7.      Lagu Penutup
Semakin Dalam
Bait 1
Aku kudu jujur, karo kabeh uwong
Aku wani jujur, karo kabeh uwong
Wani ju jur ju jur
Wani jujur iku apik
Wani ju jur ju jur
Wani jujur iku apik

Bait 2
Aku harus jujur, kepada semua orang
Aku brani jujur, kepada semua orang
Berani ju jur ju jur  
Brani jujur itu keren
Berani ju jur ju jur  
Brani jujur itu keren


Daftar Pustaka
http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/30/menanamkan-nilai-kejujuran-pada-anak-612643.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar