“PENTINGNYA
BERSIKAP JUJUR”
(LUKAS 19: 1-10 “KISAH TENTANG ZAKHEUS”)

KELAS 4A
KELOMPOK
KATOLIK 1
1.
AGUSTINUS
NUGRAHANTO (131134097)
2.
DESTI
LISTYANINGSIH (131134186)
3.
ROSALIANAN
WAHYU SETIANI DEWI (131134189)
4.
ANGELA
RISMA VIANI (131134193)
PENDAHULUAN
Berdasarkan wawancara kelompok
kepada Ibu Erni Sulastri, guru agama di SD Negeri Magersari 1 Magelang. Beliau menegaskan
tentang pentingnya menanamkan sikap
jujur
kepada anak-anak. Kejujuran adalah mengatakan dan memberikan informasi
yang sebenarnya atau sesuai dengan kenyataan
(Warsini : 2013). Bersikap jujur misalnya tidak berbohong, tidak mengambil
milik orang lain.
Itu sebabnya kelompok kami tertarik
untuk mengajarkan nilai kejujuran tersebut kepada anak-anak di sekolah minggu.
Inspirasi diambil dari Lukas 19 : 1 - 10,
yang menceritakan tentang seorang
pria yang bernama Zakheus, badannya kecil dan pendek. Ia adalah seorang
pemungut cukai yang kaya raya, tetapi ia dibenci oleh banyak orang karena ia mengambil
hak milik orang lain untuk kepentingan pribadinya, sehingga membuat orang lain
menderita. Namun ketika
ia bertemu dengan Yesus, ia merasa bahwa
tatapan Yesus sama sekali tidak menunjukkan jika Yesus membenci dirinya. Hidupnya
berubah menjadi orang yang baik setelah ia
bertemu dengan Yesus. Zakheus berjanji memberikan setengah
hartanya kepada orang miskin serta
apapun yang diperasnya dari orang lain dikembalikan empat kali lipat dan saat itu pula ia memperoleh keselamatan.
TUJUAN
1.
Anak mampu menjelaskan arti bersikap jujur.
2.
Anak dapat memberikan tiga
contoh bersikap jujur.
3.
Anak mampu menjelaskan pentingnya bersikap jujur dalam
kehidupan sehari-hari, seperti yang
termuat dalam Lukas 19 : 1 – 10.
PROSES
1.
Doa Pembukaan
-
Dalam
nama Bapa dalam nama Putera dan demi Roh Kudus.
Amin
Allah kami yang Maha Bijaksana
Sebentar lagi, kami akan mendengar bimbingan dan petunjuk dari kakak-kakak
pendamping.
Kami mohon, kiranya dengan bantuan rahmat-Mu
semua yang akan kami dengar dan kami lihat, dapat kami simpan di dalam hati
dan pikiran kami.
Berikanlah kami semangat yang tetap bernyala-nyala
agar kami dapat mengikuti pelajaran ini
sampai selesai dengan penuh perhatian. Amin
Dalam
nama Bapa dalam nama Putera dan demi Roh Kudus.
Amin
2.
Menyanyikan Lagu
Hati-Hati
Bait
1
Hati-hati gunakan mulutmu
Selalu berkata sebenarnya
Jika ya katakan iya
Jika tidak katakan tidak
Hidupmu akan tenang dan damai
Bait
2
Hati-hati gunakan tanganmu
Jangan ambil yang bukan milikmu
Jika kau ambil
Yang bukan milikmu
Semua orang akan membencimu
3.
Pendalaman Lagu
a.
Apa pesan lagu di
bait pertama?
(Pentingnya
berkata benar)
b.
Apa pesan lagu di
bait dua?
(Pentingnya
tidak mencuri)
c.
Perilaku berkata
benar dan tidak mencuri termasuk dalam sikap apa?
( Jujur)
d.
Apakah kalian tahu siapa
tokoh cerita dari injil tentang seorang pemungut cukai yang
berlaku tidak jujur dan dibenci orang lain?
(Zakheus)
4. Menceritakan kisah tentang Zakheus (Lukas
19: 1-10)
a. Bacaan
Kitab Suci
Lukas 19: 1-10
1Yesus
masuk ke Kota Yerikho dan berjalan terus memasuki kota itu. 2Di situ
ada seorang pemungut cukai dan ia seorang yang kaya. 3Ia berusaha
untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang
banyak, sebab badannya pendek. 4Maka berlarilah ia mendahului orang
banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 5Ketika
Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah
turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” 6Lalu Zakheus
segera turun dan menerima Yesus dengan
sukacita. 7Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut,
katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” 8Tetapi Zakheus
berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan
kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan
kukembalikan empat kali lipat.” 9Kata Yesus kepadanya: “Hari ini
telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 10Sebab
Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
b. Bermain peran berdasarkan kisah Zakheus dalam kitab suci
Drama singkat tentang Zakheus
c. Pendalaman (Tanya jawab)
-
Siapa sajakah tokoh
yang ada dalam drama
tersebut?
(Yesus, Zakheus, dan orang-orang di
Yerikho)
-
Siapakah Zakheus itu?
(Seorang pemungut cukai)
-
Apa yang dilakukan
Zakheus untuk dapat melihat Yesus?
(Naik ke pohon ara)
-
Apa reaksi Yesus ketika
melihat Zakheus?
(Menyuruh Zakheus untuk turun dari pohon)
d. Pesan
Kitab Suci
Lukas
19: 1-10 mengisahkan tentang seorang kepala pemungut pajak yang bernama Zakheus,
yang sangat dibenci oleh orang banyak. Ia adalah koruptor, dan penghianat
bangsa, karena dia menarik uang lebih daripada yang seharusnya, dan dia bekerja
pada pemerintah Roma, yang pada waktu itu menjajah bangsa Yahudi. Semua orang
tidak mau berteman dengannya, walaupun ia sangat kaya. Orang-orang memandang
dia sebagai seorang pendosa yang harus dijauhi. Namun setelah mengalami kasih
dari Tuhan ia mengalami pertobatan, ia mau memperbaiki hidup, dan membagi kasih
kepada orang lain, termasuk orang-orang yang pernah dia rugikan.
Dari kisah tersebut seharusnya kita menyadari bahwa pentingnya bersikap jujur. Apabila kita
tidak jujur, pasti banyak orang yang tidak percaya lagi dengan kita, mereka
akan membenci kita dan menjauhi kita. Kemudian apabila kita bertindak jujur,
pasti banyak orang yang menyukai kita, dan dekat dengan kita. Dari situ
hendaknya kita selalu bertindak jujur dalam situasi apapun, karena kejujuran
akan mengahasilkan sesuatu yang baik dalam hidup kita.
5. Aktivitas
-
Game : kertas berantai. ( hubungan antara kejujuran dan kepercayaan )
Secara
berkelompok anak diajak untuk duduk melingkar. Setiap kelompok akan diberi satu
kertas, satu spidol dan satu tipe x. Setelah itu salah satu anak disetiap
kelompok membuat satu coretan dikertas yang sudah disediakan dengan spidol.
Kemudian anak tersebut memberikan kertas dan spidol itu kepada teman yang
berada disamping kirinya. Anak tersebut menambahkan satu coretan yang telah
dibuat oleh temannya dan begitu seterusnya sampai semua anggota kelompok
membuat coretan. Setelah kertas dan spidol berada di tangan anak yang pertama
kali membuat coretan, maka salah satu anak menghapus coretan tersebut dengan
tipe x. Kemudian apabila sudah selasai anak diajak untuk melihat kertas
tersebut dan melihat apa yang terjadi dengan coreran tersebut. Lalu
merekflesikan permainan tersebut secara bersama.
6. Doa
Penutup
Dalam
nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin
Tuhan
Yesus, aku berterima kasih, melalui sabda-Mu, tentang Zakheus, Engkau mengingatkan aku, bahwa
Engkau adalah Allah yang berbelas kasih. Tuhan bantu aku untuk menyadari,
seringkali aku berusaha
untuk menjadi murid-Mu yang baik, namun aku seringkali gagal, karena segala
kelemahan-kelemahanku. Bantu aku, ya Yesus, agar aku dapat menyadari semua
dosa-dosaku dan memutuskan untuk bertobat atas semua dosa-dosaku. Terimakasih
Yesus, Engkau sudah wafat di kayu salib untuk menebus dosaku, dan biarlah
hatiku senantiasa diisi dengan puji-pujian karena keselamatan yang Engkau
berikan. Di dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Dalam
nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin
7. Lagu
Penutup
Semakin Dalam
Bait
1
Aku kudu jujur, karo kabeh uwong
Aku wani jujur, karo kabeh uwong
Wani ju jur ju jur
Wani jujur iku apik
Wani ju jur ju jur
Wani jujur iku apik
Bait
2
Aku harus jujur, kepada semua orang
Aku brani jujur, kepada semua orang
Berani ju jur ju jur
Brani jujur itu keren
Berani ju jur ju jur
Brani jujur itu keren
Daftar Pustaka
http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/30/menanamkan-nilai-kejujuran-pada-anak-612643.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar